Warga desa Bojong praktek pembuatan POC/Rega |
Pupuk organik cair
(POC) adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik terfermentasikan, tidak mengandung N, P maupun K (Natrium, Phospat dan
Kalium). Namun
mengandung mikrobia yang positif bagi tanaman (Azotobacter sp, Azotomonas sp, Azotococcus sp, Derxia sp
dan Xanthobacter sp). Bahan-bahan organik yang awalnya terlihat
tidak bermanfaat kini juga bisa menjadi solusi untuk sektor lain salah satunya adalah
urin sapi yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair bagi sektor pertanian. Keunggulan POC adalah mudah menyerap pada tanah
sehingga mempercepat proses penyerapan unsur hara dalam tanah dan metabolisme tanaman
termasuk pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Dwi
Umi Siswanti, S.Si., M.Sc adalah dosen Biologi yang memiliki ide untuk menggunakan
POC di beberapa lahan kering di Yogyakarta. Saat ia menjadi dosen pembimbing
lapangan KKN UGM 2014, ia bersama tim
Unit SLM-06 mengembangkan POC di Desa Wukirsari. Kini teknik pembuatan POC
dikembangkan dan ditularkan pada tim KKN UNS di Desa Bojong, Kecamatan
Wonosegoro, Boyolali.
Hal tersebut dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan
praktik langsung pembuatan POC di Desa Bojong, Minggu, 5 Juli 2015, pukul 13.00-15.00.
Warga antusias untuk menyimak materi yang disampaikan, begitupun dengan praktik
langsung pembuatan POC di salah satu kandang milik penduduk setempat. Terlihat warga begitu aktif berdiskusi dan
bergerak cepat dalam pembuatan POC.
Rega Virgiyana Agustin, mahasiswa Biologi UGM yang
memberikan penyuluhan berharap warga setempat dapat memperoleh pengetahuan baru
supaya bisa mengembangkan potensi POC dari limbah ternak yang dimiliki. “Pengembangan
POC dilokasi KKN tidak hanya dalam jangka pendek melainkan berkesinambungan.
Agar tidak hanya sekali saja paham tetapi juga bisa meneruskan pelatihan yang
sudah ada”, urainya. UNIT SLM-06, KKN PPM UGM 2014
0 comments:
Post a Comment