Struk belanja/Fb. Lee Sang Hok |
Biosfer-Menjelang hari raya Idul Fitri, warga berame-rame belanja di swalayan. Biasanya warga berbelanja minuman dan makanan yang digunakan saat keluarga berkumpul maupun open house. Warga memanfaatkan diskon yang cukup besar, yang ditawarkan sebagian besar swalayan ketika momemen tersebut.
Berbelanja dalam jumlah yang banyak tentunya membutuhkan uang yang banyak pula. Membawa uang dalam jumlah yang besar dirasa merepotkan dan membuat kawatir bagi sebagian masyarakat. Oleh karena itu, ada masyarakat yang leih memilih menggunakan kartu debet ataupun kartu kredit sebagai alat transaksi.
Bagi anda yang menggunakan kartu debet sebagai pengganti uang, berhati-hatilah saat membayar seluruh belanjaan anda. Seorang warga Jakarta, dalam akun facebooknya yang bernama Lee Sang Hok (4/7) mengutarakan pengalaman tak mengenakkan saat berbelanja di suatu swalayan.
Pria tersebut mempergunakan kartu debet BCA dalam bertransaksi. Ia melihat suatu keganjilan saat melihat struk belanjanya. Tertera tulisan "ambil tunai Rp 200.000" pada struk yang diserahkan kasir. Kontan, Lee menanyakan maksud dari tulisan tersebut. Kasir menjawab, "Itu hanya salah pencet saja dan tak ada transaksi tunai."
Lee tidak langsung percaya dengan perkataan kasir itu. Ia langsung mengecek saldo di ATM BCA. Lee yang mengetahui saldo sebelum transaksi, menyadari saldonya memang berkurang Rp 200.000. Setelah itu, ia kembali ke tempat pembayaran dan menanyakan hal yang sama kepada kasir. Ia juga menambahkan, "Benar-benar ada potongan Rp 200.000."
Kasir mengatakan bahwa kejadian tersebut adalah suatu kekeliruan. Ia kemudian meminta maaf kepada Lee dan memberikannya uang sesuai jumlah saldo yang terpotong. Setelah kejadian tersebut, Lee lebih berhati-hati. Ia menyarankan pembaca untuk selalu mengecek struk belanja sebelum meninggalkan tempat transaksi.
0 comments:
Post a Comment