Monday, January 11, 2016

Gus Dur dan Anak Muda Masa Kini: Berinteraksi Lewat Buku

Sampul buku Sekadar Melanjutkan: Bunga Rampai Kumpulan Review Buku Gus Dur/santrigusdur.com 

Biosfer-Siapa yang tak kenal tokoh yang satu ini, K.H Abdurrahman Wahid. Sosok yang akrab disapa Gus Dur ini adalah Bapak Presiden Indonesia yang keempat. Beliau wafat diusianya yang ke 69 tahun, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2009. Kendati secara lahir ia telah meninggalkan dunia ini, tetapi sejatinya ia masih hidup abadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Gagasan-gagasan Gus Dur yang dituangkan melalui tulisan bertebaran di mana-mana dan masih tetap segar untuk dipelajari sampai hari ini.

Hal itu terbukti, sekumpulan anak muda di Yogyakarta yang mengatas namakan dirinya Komunitas Santri Gus Dur, tepat tanggal 2 Januari lalu menerbitkan sebuah buku elektronik berjudul Sekadar Melanjutkan: Bunga Rampai Kumpulan Review Buku Gus Dur. “Buku ini lahir dalam rangka memperingati Haul Gus Dur yang ke 6. Sekaligus sebagai kado awal tahun untuk masyarakat dunia yang ingin menggali dasar pemikiran Gus Dur,” tutur M Autad Nashr, editor buku tersebut ketika dihubungi oleh Biosfer (06/01). 

Selain itu, buku ini pun sebagai salah satu usaha pendokumentasian tulisan peserta Kelas Pemikiran Gus Dur yang selalu diadakan setiap tahun. “Supaya karya-karya itu tidak terlantar di gudang dan terlupakan begitu saja, tapi sebaliknya karya-karya itu bisa dinikmati oleh khalayak umum,” jelas Pandu yang juga editor buku ini.

Buku ini menyajikan beragam review pemikiran Gus Dur. Dimulai dari yang serius sampai humor-humor segar ada di dalam buku ini. “Diantaranya tentang tanggapan Gus Dur terhadap konsep negara Islam, kritik terhadap zaman Orde Baru, hingga prediksi pertandingan bola dan humor beliau,” papar Pandu. 

Muhammad Aziz Nawawi, salah satu pemuda yang mereview buku Gus Dur yang berjudul Sekadar Mendahului: Bunga Rampai Kata Pengantar membagikan pengalamannya kepada Biosfer (08/01). Ia mengatakan bahwa Gus Dur dengan pemikirannya yang cerdas, disetiap menulis kata pengantar dalam sebuah buku selalu menggunakan pendekatan kritis dan humanis. “Baginya pendekatan kritis sangat penting untuk melawan dominasi dan monopoli ideologi teori-teori terdahulu yang salah kaprah, yang kedua pendekatan humanis merupakan pemikiran yang berusaha mendamaikan manusia tanpa ada kepentingan dan perselisihan apapun,” jelas lelaki yang kerap dipanggil Ezi ini.

Ezi pun mengutarakan ketertarikannya kepada pemikiran Gus Dur karena metode pemikirannya yang terbuka, unik, kreatif dan inovatif di eranya. Gus Dur bisa menginspirasi banyak orang termasuk generasi muda. Gaya hidup yang sederhana serta kesetiaannya untuk membela orang-orang tertindas adalah ciri khas karakternya. Sosoknya sering membicarakan tentang nilai-nilai kebaikan pada setiap kesempatan. Pribadi ini memposisikan nilai kebaikan terhadap sesama menjadi nilai prioritas yang wajib dimiliki oleh setiap manusia. “Sungguh pemikiran beliau sangat melampaui zaman pada waktu itu. Sehingga saya semakin tertarik mendalami pemikirannya secara komprehensif dan holistik,” papar Ezi.

Senada dengan Ezi, Pandu pun mengatakan Gus Dur sudah membicarakan hal paling elementer sejak dulu. “Banyak gagasan Gus Dur yang logis dan pas penerapannya di lapangan. Misalnya tentang pluralisme.Bagi saya itu konsep yang logis. Perbedaan adalah niscaya dan pluralisme adalah jalan untuk membuat kehidupan kita bisa damai dan tentram. Kalau hal demikian sudah terlaksana, maka kita bisa beraktivitas dengan tenang. Nah hidup damai adalah kehidupan yang paling ideal yang diinginkan semua orang.”

Adapun keunikan buku ini dijelaskan Autad sebagai buku yang tiada duanya. “Maksudnya belum ada buku yang mengupas atau mengomentari dari buku Gus Dur. Kebanyakan soal komentar dan tafsir dari pemikiran Gus Dur. Maka buku ini dapat dijadikan pegangan untuk memudahkan pembaca dalam menelanjangi pemikiran dan laku Gus Dur,” papar lelaki berkacamata ini. Lebih lanjut Autad mengatakan buku ini ditulis oleh anak muda yang memiliki corak pemikiran yang beragam. Nilai tambah lainnya, para pembaca tak perlu merogoh kocek untuk memilikinya. Cukup dengan menyediakan koneksi internet, khalayak umum dapat menikmati buku ini. Laelatul Badriyah/Biosfer

Klik di sini untuk mengunduh buku Sekadar Melanjutkan: Bunga Rampai Kumpulan Review Buku Gus Dur

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Iklan