Ilustrasi chiropractic/ |
1. Terapi bisa langsung dilakukan dengan proses yang cepat.
Chiropractic seringkali dijadikan pilihan utama karena alasan kecepatan penanganannya dibandingkan dengan tindakan medis. Namun ternyata, untuk melakukan terapi ini, pasien harus melewati serangkaian pemeriksaan tahap awal. Pada kunjungan pertama, pakar chiropractic akan mencatat riwayat kesehatan pasien secara lengkap. Prosedur lainnya yang harus dilakukan sebelum memulai terapi adalah melakukan tes diagnosis serta meminta pasien menjalani rontgen. Bila perlu, ahi terapi juga melakukan gerakan sederhana untuk mempelajari lebih lanjut gangguan yang dialami pasien.
2. Dapat memperbaiki postur buruk, stres dan cedera.
Beberapa klinik chiropractic membeberkan terapinya dapat memperbaiki postur buruk, stres dan cedera dengan cepat dan tanpa obat. Akibatnya, banyak masyarakat awam yang mengamini nilai tambah chiropractic. Pada kenyataannya, bukan terapi itu yang dapat memperbaikinya, melainkan terapi lain yang disebut osteopati.
Sekilas osteopati dan chiropractic terlihat sama. Namun, bila dilihat dengan jeli, teknik keduanya ternyata berbeda. Osteopati dilakukan dengan penggeseran secara lembut, peregangan dan dorongan tajam. Hal tersebut diterapkan pakar osteopati untuk memulihkan susunan alami tulang belakang dan sendi. Sementara itu, untuk masalah jaringan lunak dipulihkan dengan pijatan.
3. Pasien akan cepat sembuh dengan terapi ini.
Masyarakat sekarang cenderung memilih segala sesuatu yang cepat. Gaya hidup ini juga berlaku untuk masalah kesehatan. Tak terkecuali untuk orang yang mengalami masalah tulang dan sendi. Cepat sembuh, tanpa obat dan tanpa rasa sakit menjadi iming-iming masyarakat untuk mempergunakan chiropractic. Memang, individu tertentu dengan jelas merasakan perbaikan kondisi hanya dalam satu sesi terapi. Namun, pada umumnya untuk mencapai kesembuhan diperlukan beberapa sesi. Bahkan, pasien bisa saja merasa kaku dan ketidaknyamanan selama satu atau dua hari setelah terapi.
4. Bila sudah melakukan chiropractic, tidak perlu lagi datang ke dokter
Chiropractic merupakan terapi pelengkap, sehingga bukan-lah hal yang tepat apabila pasien hanya melakukan terapi ini. Sebelum menjatuhkan pilihan ke-chiropractic, pasien harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Saat ini banyak dokter yang menyarankan untuk menjalankan terapi chiropractic bersamaan dengan terapi medis. Namun, ada juga dokter yang tidak memberi lampu hijau. Hal yang menjadi pertimbangan adalah chiropractic tidak sesuai untuk pasien yang mengalami masalah serius, seperti pergeseran bantalan tulang, pengeroposan tulang tingkat lanjut, radang sendi, infeksi dan kanker tulang punggung.
5. Dapat langsung digunakan untuk cedera tulang yang baru terjadi
Seseorang yang baru saja mengalami cedera tulang tidak dapat langsung menjalani chiropractic. Terapi pergeseran sendi ini baru optimal jika dilakukan 24-48 jam pertama setelah cedera terjadi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, korban cedera harus segera mendapatkan tindakan medis.
- Bull, E., dan G. Archard. 2005. Simple Guide Back Pain. CSF Medical Communication. Long Hanborough.
- Davies, K. 2004. The Directory of Your Back, Your Bones and Things That Ache. Ivy Press Limited. East Sussex.
0 comments:
Post a Comment