Thursday, November 26, 2015

Produk Instan Bebas Pengawet dan Penyedap, Benarkah ?

Produk instan/dok. Biosfer

Biosfer-Tak dinyana, masyarakat zaman sekarang semakin kritis dalam segala hal. Termasuk juga masalah kesehatan dan gaya hidup. Biarpun dituntut untuk hidup serba cepat, masyarakat tetap pilih-pilih barang yang dikonsumsinya. Tak ayal, produsen makanan instan menciptakan produk berembel-embel aman konsumsi.

Di layar kaca kini bersliweran iklan-iklan makanan instan yang katanya tanpa pengawet dan penyedap. Manuver produsen tersebut bisa dikatakan berhasil menarik banyak konsumen. Iming-iming cepat saji tetapi tetap terjaga kesehatannya mampu membius sebagian masyarakat. Akibatnya daya beli menjadi tinggi.

Teliti dulu sebelum membeli. Kalimat tersebut bukanlah slogan kosong belaka. Iming-iming iklan sebisa mungkin tidak membutakan calon pembeli. Supaya tidak kecewa di belakang, slogan tersebut ada baiknya diterapkan masyarakat. Komposisi di kemasan produk perlu diperhatikan.

Pengawet
Saat menelusuri bahan-bahan kimia di bagian komposisi, konsumen mungkin merasa lega tidak menemukan asam benzoat, paraben, dan pengawet buatan lainnya. Ditambah lagi tercantum kandungan antioksidan. Rasanya semakin lega dan tidak perlu khawatir lagi. Konsumen banyak yang berpikir, dengan keberadaan antioksidan berarti sah-sah saja memakan produk instan dengan frekuensi sering, sehat malah. Padahal antioksidan TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone) yang sering terpampang di kemasan makanan cepat saji tidak sesehat yang dikira.


TBHQ bukanlah antioksidan alami. Zat ini sangat berbeda dengan vitamin C (asam askorbat) atau vitamin E (tocopherol), yang berguna untuk ketahanan tubuh kita. Antioksidan TBHQ dipakai sebagai bahan pengawet minyak goreng dan lemak hewani agar tidak mudah menjadi tengik. Dengan begitu, masa simpan makanan menjadi panjang. 

Badan pengawas makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan antioksidan TBHQ ini aman dikonsumsi jika dibubuhkan sesuai dengan kadar yang ditentukan. Namun, takaran bahan yang digunakan seringkali tidak dicantumkan di bagian komposisi. Pembeli menjadi tidak tahu aman tidaknya produk itu dikonsumsi. Belum lagi setiap individu memiliki tingkat sensitivitas dan daya tahan tubuh yang berbeda. Bagi sebagian orang, dengan kadar yang sangat sedikit, TBHQ dapat menyebabkan berbagai gangguan tubuh, seperti perut kembung, sakit perut, konstipasi (sulit buang air), sakit kepala dan migrain, sering flu, batuk dan asma, nyeri persendian (arthritis).

Penyedap
Banyak kemasan produk instan yang memamerkan besar-besar tulisan tanpa bahan penyedap. Bahkan ada pula yang terang-terangan menuliskan tanpa MSG atau monosodium/mononatrium glutamat. Memang bisa jadi suatu produk tidak mempergunakan MSG, tetapi bukan berarti terbebas dari zat penyedap lainnya.

Penggunaan penyedap kadang-kadang tersembunyi di balik label komposisi dengan nama yang berbeda. Jika anda melihat dinatrium inosinat dan dinatrium guanilat, itu berarti produk tersebut tidak terbebas dari penyedap. Kedua zat tersebut adalah penyedap sintesis yang masih kerap digunakan selain MSG.

Kedua bahan tersebut biasanya tidak digunakan secara terpisah dari asam glutamat. Bila anda menemukannya dalam daftar bumbu, tetapi MSG tidak ada, kemungkinan besar asam glutamat diberikan sebagai bagian dari bahan lain dalam produk. Hal tersebut akan memberikan efek ganda, rasa yang semakin sedap juga kesehatan yang semakin buruk.

Dibeberapa negara Amerika, kedua penyedap ini telah dihapus dari daftar zat aditif yang diperbolehkan. Sedangkan di Indonesia tidak demikian. BPOM masih menyatakan aman konsumsi sesuai batas yang ditentukan. Adanya sinyal hijau dari BPOM bukan berarti konsumen mengabaikan begitu saja slogan yang telah disebutkan di atas. Menjadi pembeli cerdas itu perlu supaya anda sekeluarga tetap dalam keadaan sehat.

Saturday, November 21, 2015

Wakil Gubernur Yogyakarta Tutup Usia

Jenazah KGPAA Pakualam IX saat dibawa ke ruang forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta/metronews

Biosfer-Wakil Gubernur Yogyakarta, KGPAA Pakualam IX dinyatakan meninggal di ICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sore tadi (21/11). Setyaningsih Murwengdyah, adik ipar almarhum membenarkan informasi tersebut. "Innalilahiwainnalilahirojiun. KGPAA Paku Alam IX telah meninggal dengan tenang pukul 15.10 WIB tadi. Semoga Khusnul Khotimah, Amiin YRA," ungkapnya dalam pesan singkat di WA (whatsapp-red). 

Pihak rumah sakit mengatakan, KGPAA Pakualam IX telah dirawat di RSUP Dr. Sardjito sejak 6 November lalu. Saat itu, Pakualam IX dirawat di bangsal VIP Amarta. Selanjutnya, tanggal 16 November beliau dipindahkan ke ruang ICU karena kondisinya yang terus menurun. Sejak itu, beliau terus berada di ICU hingga akhirnya tutup usia.

Jenazah Pakualam IX kemudian diantarkan ke Pura Pakualaman dengan menggunakan mobil ambulans dan dikawal polisi. Sekitar pukul 18.10 WIB, rombongan tiba dan langsung disambut sikap hormat. Serangkaian adat perawatan jenazah lantas dilakukan di dalam Pura Pakualaman. Setelah itu, Jenazah akan di semayamkan di Dalem Agung Pura Pakualaman.


Inilah 44 Peserta Lolos Program Menyapa Negeriku

Biosfer-Kemarin (20/11), nama peserta yang lolos program DIKTI Menyapa Negeriku telah diumumkan. Dalam akun twitter DIKTI dikatakan, peserta yang lolos seleksi Menyapa Negeriku akan diumumkan tanggal 20 November 2015. Namun detail waktu (jam) pengumumannya tidak jelas. Akibat simpang siur yang terjadi, laman dikjen dikti di www.dikti.go.id sampai sekarang tidak bisa diakses. Hal ini dapat disebabkan banyaknya pendaftar yang mengakses sehingga laman menjadi down.

Website ristek-pun hingga tadi pagi tidak menampilkan pengumuman yang dimaksud. Bahkan detik ini, laman tersebut dinyatakan dalam tahap pembenahan yang berat. Pengumuman yang dinanti-nantikan ternyata hanya diposting di akun twitter DIKTI, pada pukul sembilan malam kemarin. Dari 47ribuan pendaftar, hanya 44 orang yang mendapat kesempatan mengitari daerah tertinggal pilihan mereka. Berikut Biosfer posting ulang nama peserta yang lolos Menyapa Negeriku, yang diambil dari akun twitter DIKTI.


Tuesday, November 17, 2015

Dampak Buruk Asap: Berujung pada Ketidakseimbangan Ekosistem

Ilustrasi kebakaran hutan/jurnalintelijen.id

Asap merupakan hasil atau produk dari pembakaran yang sempurna dan tidak sempurna, yang terdiri dari partikel partikel gas dan uap serta unsur unsur terurai yang dilepas dari suatu bahan yang terbakar. Semua bahan yang dapat terbakar akan menghasilkan karbon monosida (gas CO) dan karbon dioksida (gas CO2) dalam jumlah besar. Selain itu juga akan mengeluarkan zat-zat beracun seperti nitrogen monoksida dan sulfur dioksida, gas sulfur, formaldehida (dikenal sebagai formalin), hidrokarbon, partikel dan zat oksidan, serta puluhan bahan beracun lainnya. Dengan banyaknya kandungan zat berbahaya yang terdapat pada kabut asap, maka sangat mungkin bila hewan dan tumbuhan yang terpapar akan beresiko mengalami dampak buruk. Dampak buruk asap bagi tumbuhan dan hewan, secara langsung maupun tidak langsungadalah sebagai berikut

1. Mengganggu proses fotosintesis pada tanaman 
Gas nitrogen yang dikandung asap bagi tumbuhan menyebabkan bintik-bintik pada permukaan daun, bila konsentrasinya tinggi mengakibatkan nekrosis (kerusakan jaringan daun), sehingga fotosintesis terganggu. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna sebagai tempat terbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnya tanaman tidak dapat berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10 ppm sudah dapat menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga 70%.

2. Jasad renik punah
Asap yang berlebihan dapat menyebabkan hujan asam, plankton dan hewan invertebrata adalah yang pertama mati akibat pengaruh pengasaman ini, Jika hujan yang turun memiliki pH dibawah 5, tingkat kepunahan dapat mencapai 75%. Punahnya jasad-jasad renik ini dapat merusak rantai makanan dan pada akhirnya merusak keseimbangan ekosistem.

3. Hilangnya nutrisi untuk tumbuhan di dalam tanah 
Hujan asam yang larut ke dalam tanah akan menyapu nutrisi-nutrisi sebelum tumbuhan dapat menyerapnya dan menggunakannya sebagai bahan dasar fotosintesis. Dampak lainnya adalah tercampurnya zat – zat logam beracun seperti aluminium dalam tanah sehingga tumbuhan yang menyerapnya akan terhambat pertumbuhannya terserang penyakit, kekeringan dan mati.

4. Nekrosis daun 
Gas klorin yang terkandung dalam asap menyebabkan daun terlihat keputihan, terjadinya nekrosis antar tulang daun, tepi daun nampak seperti hangus.

5. Khlorosis daun
Gas sulfur dioksida dapat membunuh jaringan pada daun. pinggiran daun dan daerah diantara tulang-tulang daun rusak. Secara kronis sulfat menyebabkan terjadinya khlorosis. adalah keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun, yang mengalami kerusakan atau gagalnya pempentukan klorofil, sehingga tidak berwarna hijau, melainkan kuning atau pucat hampir putih.

6. Berujung pada ketidakseimbangan ekosistem  
Semua dampak buruk asap yang terpapar pada tumbuhan tersebut membuat hewan pemakan tumbuhan menelan zat zat berbahaya dari asap, akan terakumulasi dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Kematian pada hewan-hewan omnivora ini akan merusak keseimbangan ekosistem dan menyebabkan angka kematian yang lebih besar pada hewan. 

Indonesia dalam keadaan darurat, darurat asap yang menyebabkan degradasi lingkungan hidup, seperti yang telah dipaparkan di atas. Hal tersebut dapat merugikan kita baik secara badani dan rohani. Tuhan telah menitipkan pada kita alamnya untuk kita jaga, alam yang dapat menghidupi kita, Jagalah keseimbangan alam, niscaya alam akan membalas kebaikan yang kita lakukan padanya. 

Sumber:
  • Bahaya Kabut Asap Kebakaran Hutan. http://kabarimbo.com/bahaya-kabut-asap-kebakaran-hutan/. Diakses 15 November 2015 
  • Rahmawati. 2006. Dampak pencemaran udara terhadap tumbuhan. Karya Tulis Perancangan Pengelolaan Hutan, Universitas Sumatra Utara, Medan

Annur/Biosfer

Monday, November 16, 2015

Paris Berduka, Sedikitnya 128 Korban Tewas

Delapan titik penyerangan di Paris (13/11)/nytimes.com
Serangan Bom meluluhlantakkan kota Paris pada Jumat malam waktu setempat. Diketahui dari bbc.com, hingga Minggu malam dilaporkan sedikitnya terdapat 128 korban tewas. Aksi pengeboman ini diduga dilakukan oleh kelompok militant IS.

Serangkaian serangan bom dilakukan secara terkoordinasi pada delapan titik keramaian di kota Paris. Serangan dimulai pada pukul 21.09 waktu setempat dan berlangsung selama 40 menit. Beberapa saksi mata menuturkan penyerang meneriakkan slogan-slogan perjuangan dan meneriakkan “Serangan ini untuk Suriah !”

Di pusat kota Paris serangan terjadi di Petit Chambodge Restaurant dan menewaskan lebih dari delapan belas orang. Korban mulai berjatuhan saat seorang penyerang melepaskan tembakan ke arah para pengunjung yang sedang bersantap malam. Sementara itu di gedung konser Bataclan empat pria bersenjata menyandera sekitar seratus orang pengunjung yang sedang menyaksikan konser band Eagles of Death Metal asal California AS. Dua aksi bom bunuh diri juga terjadi di luar Stadion Stade de France pada saat terjadi pertandingan persahabatan antara Prancis dan Jerman. 

Saat dikonfirmasi, Presiden Prancis, Francis Hollande, mengatakan bahwa serangan teroris sangat tidak terprediksi dan belum pernah terjadi di Paris sebelumnya. Selanjutnya, Presiden mengatakan telah memobilisasi pasukan bersenjata di delapan titik serangan IS untuk menetralisir suasana dan mengamankan lokasi. Wilayah perbatasan pun dijaga ketat.

Presiden Obama mengekspresikan solidaritasnya pada briefing yang dilakukan di Gedung Putih. Obama mengatakan “Serangan ini bukan hanya menyerang rakyat Prancis atau rakyat Paris tetapi juga melukai nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung tinggi”.Annur/biosfer.



Friday, November 13, 2015

Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi Dasar Penerimaan Tenaga Kependidikan Kontrak (TKK) Universitas Diponegoro 2015

Biosfer-Banyaknya orang yang mengakses laman kepegawaian.undip.ac.id, menyebabkan server sering down. Hal tersebut berimbas pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk dapat membukanya. Sebagai alternatif, Biosfer menampilkan pengumuman seleksi kompetensi dasar TKK Undip yang anda tunggu-tunggu. 



Bagi anda yang namanya tercantum diharuskan untuk mengikuti seleksi tahap berikutnya, yaitu tes kompetensi bidang (TKB), psikotes dan wawancara. Berikut jadwal serta lokasi tes tersebut



1. Tes Kompetensi Bidang (TKB), Psikotes, Ujian Praktek 

Hari, tanggal   : Senin, 23 November 2015
Waktu             : 08.00 WIB – selesai
Lokasi Ujian : Gedung Prof. Soedarto, SH Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus Undip Tembalang 


2. Wawancara 
Hari, tanggal   : Selasa, 24 November 2015

Waktu             : 08.00 WIB – selesai

Lokasi Ujian : Gedung Prof. Soedarto, SH Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus Undip Tembalang

Anda diharapkan hadir tiga puluh menit sebelum waktu pelaksanaan tes, dengan membawa kartu peserta tes dan alat tulis lain yang diperlukan.


Wednesday, November 11, 2015

Empat Bahan Alami Pengusir Kutu, Lalat dan Lebah

Daun pandan dapat digunakan untuk mengusir lalat/aliexpress.com

Tak ada satu orang-pun yang menginginkan adanya hewan kecil pengganggu, seperti kutu, lalat maupun lebah di kediamannya. Namun, keberadaan hewan-hewan itu pun terkadang tak dapat dihindari. Dilansir dari tabloid Home edisi 231 beberapa bahan alami dapat menjadi solusi untuk mengusir hewan-hewan pengganggu tersebut, yaitu:


1. Kulit durian dan asam
Setelah anda merasakan kelezatan buah durian, jangan buru-buru membuang kulitnya. Apabila pada tempat duduk atau kasur anda terdapat kutu busuk yang bersarang di dalamnya, kulit durian dapat membantu anda mengusirnya. Letakkan kulit durian di bawah tempat duduk atau kasur anda. Dalam beberapa hari kutu busuk akan pergi. Namun jika sulit mendapatkan kulit durian, anda dapat pula memanfaatkan kulit asam segar.

2. Cabai merah

Apakah anda pernah mendapati beras di tempat penyimpanan berbau dan rusak? Bila pernah, selain anda perlu menjaga tempat penyimpanan beras agar tetap kering dan bersih, sisipkan beberapa cabai merah pada tempat penyimpanan beras. Aroma cabai merah yang menyengat dapat mengusir kutu beras, sehingga beras tetap terjamin kualitasnya.


3. Daun Kelapa
Sarang lebah seringkali dijumpai di beberapa bagian rumah. Jika dibiarkan akan membesar dan semakin banyak lebah yang tinggal. Untuk menghindari itu terjadi, bakarlah beberapa lembar daun kelapa kering. Kepulan asap hasil pembakaran tadi membuat lebah pergi menjauh dan sarangnya dapat dibersihkan, supaya lebah tidak datang kembali.

4. Daun Pandan
Hewan menjijikan seperti lalat tidak akan pernah disenangi kehadirannya. Aroma daun pandan yang telah diiris halus dapat membantu anda usir hewan menjijikan ini jauh-jauh.Oktavina Herdiani-Semarang

Thursday, November 5, 2015

Mengingat Kembali: Kecelakaan Pesawat Terburuk Akibat Asap Kebakaran Hutan

Pesawat GA 152 yang jatuh di Sibolangit/airdisaster.com

Biosfer-Bencana asap akibat kebakaran hutan di sejumlah daerah di Sumatera dan Kalimantan bukanlah suatu hal yang baru. Kejadian ini terus berulang setiap tahunnya dalam dua dekade terakhir. Dampak negatif yang ditimbulkan dari kejahatan manusia itu sangat luas dan besar. Tercatat, pada tahun 1997 bencana asap di Medan memakan 234 korban meninggal. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah terjadinya bencana asap.

Surat kabar Kompas yang terbit hari Sabtu, 27 September 1997 menjadi saksi nahasnya peristiwa tersebut. Ratusan orang yang meninggal saat itu bukanlah korban langsung dari bencana asap. Mereka sebenarnya adalah korban kecelakaan pesawat. Namun bila ditarik benang merah, penyebab utama kecelakaan itu adalah asap kebakaran hutan.

Kompas membeberkan kronologi jatuhnya pesawat yang dimiliki maskapai penerbangan terbaik di Indonesia waktu itu. Garuda Indonesia jenis Airbus A300-B4 dengan nomor penerbangan GA 152, mengangkut 222 penumpang dan 12 awak pesawat hari Jumat (26/9) sekitar pukul 13.18 WIB jatuh terbakar di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, sekitar 30 kilometer dari Bandara Polonia, Medan. 

Pesawat lepas landas dari Jakarta dalam keadaan layak terbang dan dikendalikan langsung oleh pilot. Sumber lain airdisaster.com menuliskan, pada saat Garuda mau mendarat, Medan sedang diselimuti asap tebal akibat kebakaran hutan. Jarak pandang pilot-pun menjadi terbatas, sekitar enam ratus sampai delapan ratus meter, sehingga harus dituntun oleh petugas lalu lintas udara (ATC). 

Komunikasi diantara keduanya tidak berjalan lancar. Pesawat yang seharusnya belok ke kiri menghindari gunung, malah mengarah ke kanan, hingga akhirnya menabrak tebing gunung. Seluruh penumpang dan awak pesawat tewas. Musibah ini merupakan kecelakaan pesawat terburuk di tanah air, setidaknya dalam waktu sepuluh tahun terakhir.

Peristiwa tersebut menjadi pengingat masyarakat Indonesia, betapa luas dan besarnya dampak buruk dari asap kebakaran hutan. Setelah diingatkan kembali, seharusnya rakyat Indonesia dapat belajar dan berupaya agar tahun-tahun selanjutnya tidak lagi terjadi kebakaran hutan.

Tuesday, November 3, 2015

Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Penerimaan Tenaga Kependidikan Kontrak (TKK) Universitas Diponegoro 2015

Biosfer-Banyaknya orang yang mengakses laman kepegawaian.undip.ac.id, menyebabkan server sering down. Hal tersebut berimbas pada lamanya waktu yang dibutuhkan untuk dapat membukanya. Sebagai alternatif, Biosfer menampilkan pengumuman seleksi administrasi TKK Undip yang anda tunggu-tunggu. Anda juga dapat mengunduhnya di sini


Bagaimana, apakah nama anda tercantum dalam pengumuman di atas? Bagi anda yang tidak lolos, jangan berkecil hati. Masih ada banyak jalan menuju kesuksesan. Bagi anda yang dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya, Biosfer sampaikan selamat. Jangan lupa mengunduh kartu tes di http://kepegawaian.undip.ac.id/rekruitment/ dengan log in terlebih dahulu.

Monday, November 2, 2015

Masker Seri R dan P: Alternatif N95

Masker N95/amazon.com

Biosfer-Bencana asap akibat ulah manusia yang melanda Indonesia akhir-akhir ini menjadikan salah satu masker seri N, N95 incaran masyarakat. Rekomendasi pegiat lingkungan juga pemerintah, membuat masker ini semakin dicari. Tak ayal, stok N95 di toko-toko mulai menipis. Mengantisipasi kelangkaan yang mungkin terjadi, masyarakat daat mengenakan masker seri lain, yaitu R dan P.

Baik seri N, R maupun P adalah respirator standar Amerika Serikat jenis Nonpower Air Purifying Respirator (NAPR), yang hanya dapat digunakan pada atmosfer dengan kadar minimal 19.5%. Ketiga seri tersebut merupakan pemfilter udara yang khusus untuk bentuk partikulat (bukan gas dan uap). Perbedaan mendasar dari ketiga seri ini adalah ketahanannya terhadap partikulat yang mengandung minyak. Berikut paparan singkat terkait dua seri masker lainnya (R dan P) yang dapat digunakan sebagai alternatif N95.

Masker R95/www.coopersafety.com


Masker Seri R

Seperti kepanjangannya, Resistant to Oil, masker seri R memiliki ketahanan akan minyak yang lebih baik dari seri N. Sayangnya, ketahanannya cukup pendek. Hanya dapat digunakan selama delapan jam. Terdapat tiga jenis masker seri R berdasarkan efisiensinya memfilter udara, yaitu R95, R99 dan R100. Namun, yang paling banyak beredar adalah jenis R95. Harga respirator ini lebih mahal dari seri N, tetapi lebih murah dari seri P, berkisar Rp 15.000,00 hingga Rp 70.000,00.

Masker P95/www.coopersafety.com


Masker Seri P

Masker seri Oil Proof memiliki ketahanan akan minyak yang paling baik di antara ketiganya. Respirator ini dapat digunakan selama empat puluh jam. Kelebihan ini membuat pemakainya tak perlu khawatir bila tanpa sengaja meneteskan air liur ataupun memiliki kulit wajah yang berminyak. Tak heran, dengan tingkat perlindungan yang tinggi, pasaran menjualnya dengan harga yang cukup tinggi pula, berkisar Rp 30.000,00 hingga Rp 100.000,00. Adapun seri ini juga memiliki tiga jenis masker berdasarkan efisiensinya memfilter udara, yaitu P95, P99 dan P100. Di antara ketiganya, yang paling banyak beredar adalah jenis P95 dan P100. 


Sumber:
  • Cooper Safety. 2015. Air Purifying Respirators Explained. www.coopersafety.com/respiratortypes.aspx
  • University of Nebraska Lincoln. 2010. Respiratory Protection Use and Maintenance of Filtering Facepiece Respiratory. UNL Enviromental Health and Safety.




luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Iklan