Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari rumah ke rumah, ia menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uang saja, dan saat itu dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya, hanya untuk menutupi rasa laparnya.
Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya punya keberanian meminta segelas air untuk menghilangkan dahaganya. Ketika wanita muda tersebut melihat anak lelaki itu, ia berpikir anak tersebut pastilah sangat lapar.
Oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu. Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “Berapa uang yang harus saya bayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab, “Kamu tidak perlu membayar apapun”. “Orang tua kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk sebuah kebaikan, “Kata wanita itu menambahkan.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata, “Dari dalam hatiku yang paling dalam aku berterima kasih pada anda.” Belasan bahkan puluhan tahun kemudian, wanita muda ini sudah menjadi tua, ia mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota kecil dimana ia tinggal, sudah tidak sanggup menanganinya.
Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dokter Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tua tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui ruang rumah sakit, menuju kamar si wanita tua tersebut.
Dengan jubah kedokterannya ia menemui si wanita tua itu. Ia langsung mengenali wanita tua itu dengan pasti pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya yang terbaik untuk menyelamatkan hidup wanita tua itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada penanganan wanita tua itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya wanita tua ini disembuhkan. Dokter Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk minta persetujuan. Dokter Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien.
Wanita tua itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak akan mampu membayar tagihan tersebut sekalipun ia harus mencicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca sebuah tulisan yang berbunyi. “Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu.” tertanda, dr. Howard Kelly.
Air mata kebahagiaan membanjiri mata wanita tua ini, ia ingat pada peristiwa beberapa tahun lalu. Ia kemudian berdoa, “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.” Inilah upah dari pemberian yang lebih dari sekedar memberi.
Dokter Howard Kelly benar-benar ada dalam dunia yang sesungguhnya. Namun cerita di atas tidak sepenuhnya benar. Dilansir dari truthorfiction.com, cerita yang sesungguhnya adalah sebagai berikut
Dokter Howard Kelly adalah seorang dokter terkemuka yang lahir di Camden, New Jersey. Pada tahun 1895, ia mendirikan Divisi Johns Hopkins dari Ginekologi Onkologi di Universitas Johns Hopkins. Menurut penulis biografi dokter Kelly, Audrey Davis, saat dokter sedang dalam perjalanan melalui Pennsylvania utara, ia sempat berhenti di sebuah rumah di suatu lahan pertanian untuk meminta seteguk air. Seorang gadis kecil menjawab ketukannya di pintu dan membawakan segelas susu segar. Ia mengunjungi dengan singkat, kemudian melanjutkan perjalanan. Beberapa waktu setelah itu, gadis kecil datang kepadanya sebagai pasien bedah dan membutuhkan operasi. Setelah operasi, tagihan dibawa ke kamarnya dan di atasnya terdapat kata-kata, "dibayar lunas dengan segelas susu."
0 comments:
Post a Comment