Tuesday, January 26, 2016

Menguak Kebohongan Berita Bunga Nagapushpa Ditemukan di Himalaya


Biosfer-Baru-baru ini santer diperbincangkan di media sosial berita bunga langka Nagapushpa ditemukan kembali di Himalaya. Banyak anggota facebook, google plus, instagram dan pinterest membagikan status terkait bunga tersebut. Bunga ini dikatakan hanya muncul setiap 36 tahun. Pengguna media sosial dibuat terpukau dengan bunga yang konon mekar saat fajar tiba, 22 Januari lalu. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, keberadaan Nagapushpa tidak dapat diakui kebenarannya. Berikut analisis untuk menguak kebenaran berita bunga Nagapushpa

1. Baru mekar 22 Januari lalu, tetapi foto sudah beredar dari tahun 2015
Foto bunga Nagapushpa sudah berkali-kali diposting sejak tahun 2015. Postingan yang ada sebelum 22 Januari menjadi salah satu berita tersebut tidak benar. Pernyataan yang menyatakan bunga ini baru saja mekar dan hanya muncul setiap 36 tahun tidaklah sahih.
  
Postingan dari pengguna google plus

Postingan dari pengguna twitter
2. Tidak terdapat angle lain
Janggalnya, tidak terdapat angle lain dari foto yang berungkali diposting itu. Tidak ada foto yang menampilkan dedaunan, tangkai, maupun ranting yang menyertai bunga tersebut. Bunga tidak melekat pada tangkainya. Pada gambar terlihat Nagapushpa yang langsung tumbuh dari media tanam.

3. Suasana laut sangat ketara 
Tempat bunga itu tumbuh juga lebih mirip dasar laut, bukan bebatuan di pegunungan. Gelapnya background menunjukkan foto diambil di dasar laut yang dalam, sehingga tidak terdapat cahaya matahari langsung. Guna mengaburkan fakta tersebut, seseorang mengabarkan Nagapushpa mekar subuh hari, saat matahari belum memancarkan cahayanya. Foto koral di bawah ini dapat digunakan sebagai pembanding.

Foto penampakan koral/animalworld.com.ua

4. Lebih sesuai dikatakan koral sea pen dari pada bunga darat
Penjelasan-penjelasan sebelumnya memperkuat bukti foto tersebut bukanlah bunga darat melainkan sea pen, salah satu jenis koral lunak. Sea pen hidup di dasar laut, dengan kedalaman lebih dari sepuluh meter. Hewan laut tak bertulang belakang ini hidup di air yang turbulensinya rendah, sehingga dapat bertahan hidup dan kokoh berdiri. 

Koral sea pen/leisurepro.com

5. Terdapat bunga lain dengan nama lokal yang hampir mirip
Di Kanada terdapat suatu bunga yang memiliki nama lokal mirip dengan Nagapushpa. Masyarakat sana menamakan bunga, yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai canon ball flower ini dengan sebutan Nagalinga Pushpa. Di India, bunga ini dikenal dengan nama Nagamalli, Malikarjuna ataupun Nagkeshar. Kalau Nagapushpa yang lagi heboh diperbincangkan sesungguhnya hidup di laut, bunga yang satu ini benar-benar hidup di Himalaya. Lebih tepatnya di sebelah timur Himalaya, dengan ketinggian lebih dari 1500 meter di atas permukaan air laut.
Bunga Nagalinga Pushpa/lifengo.org
Sumber lain:
  • Rare Flower Nagapushpa Found In The Himalayas: Facts.http://www.hoaxorfact.com/Science/rare-flower-nagapushpa-found-in-the-himalayas-facts.html. Diakses 23 Januari 2016, pukul 22.30 WIB
  • Sea Pen. http://www.svsu.edu/~tkschult/moia/sea-pen.html. Diakses 25 Januari 2016, pukul 10.15 WIB

Tuesday, January 19, 2016

Akhirnya WhatsApp Bebas Biaya Berlangganan

Tampilan WhatsApp di telepon genggam/blog.whatsapp.com

Biosfer-Pendiri WhatsApp, Jan Koum mengumumkan pembebasan biaya berlangganan WhatsApp untuk para penggunanya (18/9). Tindakan tersebut merupakan bentuk pelayanan perusahaan untuk menghilangkan batas komunikasi antar pengguna. Seperti dikutip dari blog resmi WhatsApp, pengelola memutuskan untuk menghapus biaya langganan tahunan karena kurang efektif. "Kami dengan senang hati mengumumkan WhatsApp tidak akan menarik biaya berlangganan. Selama bertahun-tahun, kami meminta pengguna untuk membayar biaya langganan di tahun pertama penggunaan. Namun, kami menyadari cara ini ternyata tidak berjalan dengan baik," tuturnya.

Penghapusan tersebut tidak serta merta terealisasi detik ini juga. Butuh waktu beberapa minggu untuk penyesuaian dan pembenahan aplikasi. Pengguna yang sudah terlanjur membayar untuk tahun ini tidak akan mendapat pengembalian uang. Pembebasan biaya berlangganan akan ditangguhkan mulai tahun depan. Namun, untuk pengguna yang belum membayar tidak perlu merogoh saku untuk tahun ini dan selanjutnya, tentunya setelah proses pembenahan selesai dilakukan. 

Penghapusan biaya langganan tersebut bukan berarti WhatsApp akan memunculkan iklan di aplikasi. Sebagai gantinya, perusahaan akan bekerja sama dengan sejumlah organisasi atau perusahaan lain, seperti perbankan dan perusahaan penerbangan yang hendak memberikan informasi penting yang dibutuhkan pengguna. "Informasi tersebut bisa berupa transaksi keuangan atau penundaan jadwal keberangkatan pesawat," ujar WhatsApp.

Saturday, January 16, 2016

Lima Anggapan Masyarakat yang Salah Kaprah Terkait Chiropractic

Ilustrasi chiropractic/potsdambodyworks.com
Biosfer-Banyak masyarakat yang menjadikan chiropractic sebagai pilihan utama karena berbagai anggapan. Sebagai masyarakat yang cerdas, anggapan tersebut perlu diuji kebenarannya supaya tidak berdampak merugikan. Berikut lima anggapan salah kaprah tersebut dan penjelasannya

1. Terapi bisa langsung dilakukan dengan proses yang cepat.
Chiropractic seringkali dijadikan pilihan utama karena alasan kecepatan penanganannya dibandingkan dengan tindakan medis. Namun ternyata, untuk melakukan terapi ini, pasien harus melewati serangkaian pemeriksaan tahap awal. Pada kunjungan pertama, pakar chiropractic akan mencatat riwayat kesehatan pasien secara lengkap. Prosedur lainnya yang harus dilakukan sebelum memulai terapi adalah melakukan tes diagnosis serta meminta pasien menjalani rontgen. Bila perlu, ahi terapi juga melakukan gerakan sederhana untuk mempelajari lebih lanjut gangguan yang dialami pasien. 

2. Dapat memperbaiki postur buruk, stres dan cedera.
Beberapa klinik chiropractic membeberkan terapinya dapat memperbaiki postur buruk, stres dan cedera dengan cepat dan tanpa obat. Akibatnya, banyak masyarakat awam yang mengamini nilai tambah chiropractic. Pada kenyataannya, bukan terapi itu yang dapat memperbaikinya, melainkan terapi lain yang disebut osteopati. 

Sekilas osteopati dan chiropractic terlihat sama. Namun, bila dilihat dengan jeli, teknik keduanya ternyata berbeda. Osteopati dilakukan dengan penggeseran secara lembut, peregangan dan dorongan tajam. Hal tersebut diterapkan pakar osteopati untuk memulihkan susunan alami tulang belakang dan sendi. Sementara itu, untuk masalah jaringan lunak dipulihkan dengan pijatan.

3. Pasien akan cepat sembuh dengan terapi ini.
Masyarakat sekarang cenderung memilih segala sesuatu yang cepat. Gaya hidup ini juga berlaku untuk masalah kesehatan. Tak terkecuali untuk orang yang mengalami masalah tulang dan sendi. Cepat sembuh, tanpa obat dan tanpa rasa sakit menjadi iming-iming masyarakat untuk mempergunakan chiropractic. Memang, individu tertentu dengan jelas merasakan perbaikan kondisi hanya dalam satu sesi terapi. Namun, pada umumnya untuk mencapai kesembuhan diperlukan beberapa sesi. Bahkan, pasien bisa saja merasa kaku dan ketidaknyamanan selama satu atau dua hari setelah terapi. 

4. Bila sudah melakukan chiropractic, tidak perlu lagi datang ke dokter
Chiropractic merupakan terapi pelengkap, sehingga bukan-lah hal yang tepat apabila pasien hanya melakukan terapi ini. Sebelum menjatuhkan pilihan ke-chiropractic, pasien harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Saat ini banyak dokter yang menyarankan untuk menjalankan terapi chiropractic bersamaan dengan terapi medis. Namun, ada juga dokter yang tidak memberi lampu hijau. Hal yang menjadi pertimbangan adalah chiropractic tidak sesuai untuk pasien yang mengalami masalah serius, seperti pergeseran bantalan tulang, pengeroposan tulang tingkat lanjut, radang sendi, infeksi dan kanker tulang punggung. 

5. Dapat langsung digunakan untuk cedera tulang yang baru terjadi
Seseorang yang baru saja mengalami cedera tulang tidak dapat langsung menjalani chiropractic. Terapi pergeseran sendi ini baru optimal jika dilakukan 24-48 jam pertama setelah cedera terjadi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, korban cedera harus segera mendapatkan tindakan medis.


Sumber:
  • Bull, E., dan G. Archard. 2005. Simple Guide Back Pain. CSF Medical Communication. Long Hanborough.
  • Davies, K. 2004. The Directory of Your Back, Your Bones and Things That Ache. Ivy Press Limited. East Sussex.

Tuesday, January 12, 2016

Mengulik Seluk Beluk Terapi Chiropractic

Ilustrasi chiropractic/potsdambodyworks.com
Biosfer-Di Indonesia begitu banyak masyarakat yang memiliki kelainan tulang, baik bawaan dari lahir maupun karena berbagai kejadian dan kebiasaan. Menariknya, phobia sebagian masyarakat akan tindakan medis membuat penderita lebih memilih jalur alternatif. Terapi chiropractic yang termasuk pemain baru dalam dunia kesehatan Indonesia, menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menyelesaikan keluhan tulangnya. Keberadaannya yang masih sangat dini perlu dijadikan pertimbangan masyarakat dalam memantapkan pilihan. Lantas, apa sesungguhnya terapi chiropraktik yang baru-baru ini santer terdengar?

Kata chiropractic berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata cherio dan praktikos yang berarti dilakukan dengan tangan. Teknik ini dikembangkan pada akhir abad ke 19 oleh seorang Kanada, Daniel David Palmer. Metode pengobatannya dilakukan secara manual. Hanya menggunakan tangan tanpa alat apa pun.

Chiropractic merupakan terapi pelengkap untuk orang yang mengalami sakit sendi dan nyeri punggung. Seperti osteopati, chiropractic menggunakan metode pergeseran sendi. Namun, teknik yang digunakan sedikit berbeda. Osteopati bermanfaat terhadap perbaikan sirkulasi darah Sebaliknya chiropractic lebih menekankan pada memperbaiki fungsi saraf dan meredakan nyeri. 

Terapi pelengkap ini menitikberatkan pada prinsip tulang belakang merupakan pusat kesehatan. Kesalahan posisi ruas tulang belakang bisa menyebabkan rasa sakit dan kesulitan bergerak, serta mungkin akan berdampak pada bagian lain tubuh. Chiropractic tidak sesuai untuk orang yang mengalami pergeseran bantalan tulang, patah tulang yang baru terjadi, pengeroposan tulang tingkat lanjut, radang sendi, infeksi dan kanker tulang punggung. 

Pada kunjungan pertama, pakar chiropractic akan mencatat riwayat kesehatan pasien secara lengkap. Prosedur lainnya yang harus dilakukan sebelum memulai terapi adalah melakukan tes diagnosis serta meminta pasien menjalani rontgen. Bila perlu, ahi terapi juga melakukan gerakan sederhana untuk mempelajari lebih lanjut gangguan yang dialami pasien. 

Saat masalah telah teridentifikasi, ahli terapi baru akan mengangani pasien. Dalam proses terapi, pakar akan menggunakan tekanan dengan gerakan memutar, pijatan dan penggeseran ruas tulang belakang. Tindakan tersebut membantu meratakan ruas-ruas tulang belakang dan memperbaiki kelenturan tulang belakang. Pada akhirnya terapi ini dapat mengurangi nyeri yang dirasakan. 

Sumber:
  • Bull, E., dan G. Archard. 2005. Simple Guide Back Pain. CSF Medical Communication. Long Hanborough.
  • Davies, K. 2004. The Directory of Your Back, Your Bones and Things That Ache. Ivy Press Limited. East Sussex.

Monday, January 11, 2016

Gus Dur dan Anak Muda Masa Kini: Berinteraksi Lewat Buku

Sampul buku Sekadar Melanjutkan: Bunga Rampai Kumpulan Review Buku Gus Dur/santrigusdur.com 

Biosfer-Siapa yang tak kenal tokoh yang satu ini, K.H Abdurrahman Wahid. Sosok yang akrab disapa Gus Dur ini adalah Bapak Presiden Indonesia yang keempat. Beliau wafat diusianya yang ke 69 tahun, tepatnya pada tanggal 30 Desember 2009. Kendati secara lahir ia telah meninggalkan dunia ini, tetapi sejatinya ia masih hidup abadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Gagasan-gagasan Gus Dur yang dituangkan melalui tulisan bertebaran di mana-mana dan masih tetap segar untuk dipelajari sampai hari ini.

Hal itu terbukti, sekumpulan anak muda di Yogyakarta yang mengatas namakan dirinya Komunitas Santri Gus Dur, tepat tanggal 2 Januari lalu menerbitkan sebuah buku elektronik berjudul Sekadar Melanjutkan: Bunga Rampai Kumpulan Review Buku Gus Dur. “Buku ini lahir dalam rangka memperingati Haul Gus Dur yang ke 6. Sekaligus sebagai kado awal tahun untuk masyarakat dunia yang ingin menggali dasar pemikiran Gus Dur,” tutur M Autad Nashr, editor buku tersebut ketika dihubungi oleh Biosfer (06/01). 

Selain itu, buku ini pun sebagai salah satu usaha pendokumentasian tulisan peserta Kelas Pemikiran Gus Dur yang selalu diadakan setiap tahun. “Supaya karya-karya itu tidak terlantar di gudang dan terlupakan begitu saja, tapi sebaliknya karya-karya itu bisa dinikmati oleh khalayak umum,” jelas Pandu yang juga editor buku ini.

Buku ini menyajikan beragam review pemikiran Gus Dur. Dimulai dari yang serius sampai humor-humor segar ada di dalam buku ini. “Diantaranya tentang tanggapan Gus Dur terhadap konsep negara Islam, kritik terhadap zaman Orde Baru, hingga prediksi pertandingan bola dan humor beliau,” papar Pandu. 

Muhammad Aziz Nawawi, salah satu pemuda yang mereview buku Gus Dur yang berjudul Sekadar Mendahului: Bunga Rampai Kata Pengantar membagikan pengalamannya kepada Biosfer (08/01). Ia mengatakan bahwa Gus Dur dengan pemikirannya yang cerdas, disetiap menulis kata pengantar dalam sebuah buku selalu menggunakan pendekatan kritis dan humanis. “Baginya pendekatan kritis sangat penting untuk melawan dominasi dan monopoli ideologi teori-teori terdahulu yang salah kaprah, yang kedua pendekatan humanis merupakan pemikiran yang berusaha mendamaikan manusia tanpa ada kepentingan dan perselisihan apapun,” jelas lelaki yang kerap dipanggil Ezi ini.

Ezi pun mengutarakan ketertarikannya kepada pemikiran Gus Dur karena metode pemikirannya yang terbuka, unik, kreatif dan inovatif di eranya. Gus Dur bisa menginspirasi banyak orang termasuk generasi muda. Gaya hidup yang sederhana serta kesetiaannya untuk membela orang-orang tertindas adalah ciri khas karakternya. Sosoknya sering membicarakan tentang nilai-nilai kebaikan pada setiap kesempatan. Pribadi ini memposisikan nilai kebaikan terhadap sesama menjadi nilai prioritas yang wajib dimiliki oleh setiap manusia. “Sungguh pemikiran beliau sangat melampaui zaman pada waktu itu. Sehingga saya semakin tertarik mendalami pemikirannya secara komprehensif dan holistik,” papar Ezi.

Senada dengan Ezi, Pandu pun mengatakan Gus Dur sudah membicarakan hal paling elementer sejak dulu. “Banyak gagasan Gus Dur yang logis dan pas penerapannya di lapangan. Misalnya tentang pluralisme.Bagi saya itu konsep yang logis. Perbedaan adalah niscaya dan pluralisme adalah jalan untuk membuat kehidupan kita bisa damai dan tentram. Kalau hal demikian sudah terlaksana, maka kita bisa beraktivitas dengan tenang. Nah hidup damai adalah kehidupan yang paling ideal yang diinginkan semua orang.”

Adapun keunikan buku ini dijelaskan Autad sebagai buku yang tiada duanya. “Maksudnya belum ada buku yang mengupas atau mengomentari dari buku Gus Dur. Kebanyakan soal komentar dan tafsir dari pemikiran Gus Dur. Maka buku ini dapat dijadikan pegangan untuk memudahkan pembaca dalam menelanjangi pemikiran dan laku Gus Dur,” papar lelaki berkacamata ini. Lebih lanjut Autad mengatakan buku ini ditulis oleh anak muda yang memiliki corak pemikiran yang beragam. Nilai tambah lainnya, para pembaca tak perlu merogoh kocek untuk memilikinya. Cukup dengan menyediakan koneksi internet, khalayak umum dapat menikmati buku ini. Laelatul Badriyah/Biosfer

Klik di sini untuk mengunduh buku Sekadar Melanjutkan: Bunga Rampai Kumpulan Review Buku Gus Dur

Wednesday, January 6, 2016

Kebijakan Kependudukan China dan Indonesia : Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Penduduk dan Reaksi Masyarakat

Ilustrasi Kebijakan Satu Anak di China/thegospelcoalition.org

Kebijakan 'satu anak' China yang diharapkan mampu menekan angka kelahiran hingga 400 juta jiwa, kenyataannya tidak efektif dan malah menimbulkan lonjakan kependudukan. Namun sepertinya hal – hal represif yang berkaitan dengan kebijakan itu akan segera berakhir. Mulai Januari 2016 China secara resmi memberlakukan kebijakan dua anak untuk setiap pasangan. 
Berbeda dengan China, Indonesia sudah lebih dulu melakukan pembatasan laju pertumbuhan penduduk. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia ini lebih sigap dalam menggalakkan program dua anak cukup. Dikenal dengan nama Keluarga Berencana (KB), program ini sudah dirintis sejak tahun 1957. 
Semakin cepatnya laju pertumbuhan negara – negara dunia menjadi hal yang perlu diperhatikan karena tingginya pertumbuhan penduduk tidak dapat dibarengi dengan perluasan wilayah negara tersebut. Data yang diterbitkan oleh BKKBN pada 2014 menyebutkan bahwa penduduk dunia menjadi tujuh miliar orang pada tahun 2011 meningkat satu miliar hanya dalam waktu dua belas tahun dari tahun 1999. Sedangkan peningkatan jumlah penduduk yang sama dihasilkan selama kurun waktu 15 tahun pada 1959 – 1974 dan dalam kurun waktu 30 tahun pada 1930 – 1959.

Pembatasan laju pertumbuhan penduduk dunia telah dilakukan di berbagai negara melalui berbagai kebijakan kependudukan. India melalui kebijakan National Rural Health Mission (NRHM) yang diterapkan sekitar tahun 1990, Filipina dengan Population Act pada tahun 1971, Bangladesh memulai pada tahun 1976, sedangkan Korea Selatan baru memulai pada tahun 2010 dengan Saeromaji Plan.

Di China, pembatasan pertumbuhan penduduk sudah mulai dilakukan sejak tahun 1980. Deng Xiaoping, presiden China masa itu, menerapkan “Kebijakan Satu Anak”. Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Presiden No 63 yang bernama Hukum Perencanaan Keluarga untuk Republik Rakyat China. Penerapan kebijakan ini langsung terlihat hasilnya dengan turunnya pertumbuhan penduduk dari 33,43 anak perseribu orang pada tahun 1970 menjadi 17,7 anak perseribu orang. Namun tampaknya kebijakan ini terlalu represif sehingga menghasilkan dampak negatif berupa pelanggaran HAM, seperti aborsi, pembunuhan dan pelanggaran HAM lainnya (Pazli dan Purwasandi, 2013).

Zhao Bingli, seorang anggota Komisi Perencanaan Keluarga Nasional, membenarkan bahwa kebijakan satu anak terkadang dilakukan dengan cukup keras. Misalnya, memiliki anak lebih dari satu akan dikenakan denda yang sangat besar, melakukan sterilisasi pada pasangan yang telah memiliki satu anak, pemasangan intraurine device  (IUD) kepada wanita yang telah memiliki satu anak, serta aborsi bagi wanita yang telah memiliki satu anak tetapi terlanjur hamil. Semua itu terkadang dilakukan dengan pemaksaan (lawcoercion) oleh oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab tanpa mengindahkan aspek kemanusiaan dan kesehatan reproduksi (Pazli dan Purwasandi, 2013).

Dilansir dari CNN, Wang Feng, seorang profesor di Universitas Fudan dan ahli demografi terkemuka di Cina, menyatakan bahwa “kebijakan satu anak di China adalah suatu kesalahan kebijakan China diera modern” dan bahwa “kebijakan tersebut sesugguhnya tidak efektif dan tidak perlu karena tingkat kesuburan China telah melambat pada 1980”. Kebijakan 'satu anak' China yang diharapkan mampu menekan angka kelahiran hingga 400 juta jiwa, kenyataannya tidak efektif dan malah menimbulkan lonjakan kependudukan. Namun sepertinya hal – hal represif yang berkaitan dengan kebijakan itu akan segera berakhir. Mulai Januari 2016 china secara resmi memberlakukan kebijakan dua anak untuk setiap pasangan. 

Diberitakan The Guardian mengutip China Business News, Kamis (23/7) menjelaskan bahwa keputusan nyata untuk membawa kebijakan 'dua anak' ini didorong oleh tumbuhnya oposisi publik terhadap hukum keluarga berencana. Internet, yang kini bisa diakses oleh 650 juta penduduk China, telah menyatakan ketidaksukaan dan lebih berani mengungkap hal itu sekarang. Pemerintah, di bawah tekanan publik yang meningkat, perlu menanggapi permintaan masyarakat. Para ahli memperingatkan bahwa populasi China saat ini didominasi orang tua, sementara usia produktif kian merosot. PBB memperkirakan China akan memiliki populasi usia di atas 60 tahun sebanyak 440 juta pada 2050 mendatang. Hal ini tentunya tidak menguntungkan bagi perekonomian dan industri China.

Berbeda dengan China, Indonesia sudah lebih dulu melakukan pembatasan laju pertumbuhan penduduk. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia ini lebih sigap dalam menggalakkan program dua anak cukup. Dikenal dengan nama Keluarga Berencana (KB), program ini sudah dirintis sejak tahun 1957. Namun, baru diresmikan pada tahun 1970 melalui Keputusan Presiden No. 8 tahun 1970 tentang pembentukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Lebih dari empat dekade pelaksanaannya, KB ini sukses membingkai pola pikir rakyat Indonesia. Jargon "dua anak cukup" meresap dalam persepsi public sebagai potret keluarga ideal. Program ini berhasil mencegah angka kelahiran hingga 80 juta jiwa dari proyeksi jumlah penduduk 285 juta pada tahun 2000.

Merujuk pada hasil pengumpulan opini kompas, sosialisasi program KB di masyarakat terbilang cukup efektif. Berbagai instansi, baik negeri maupun swasta, turut berpartisipasi dalam menyemai informasi tentang KB melalui berbagai media. Mayoritas publik yang termasuk dalam rentang usia siap menikah, yaitu 24 tahun ke atas, mengaku pernah mendapatkan penyuluhan atau informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan KB.

Pemahaman tentang KB sedikit banyak memengaruhi persepsi dan opini tentang keluarga, mulai dari menetapkan jumlah anak yang akan dimiliki hingga penggunaan alat kontrasepsi yang berfungsi sebagai pengatur kehamilan. Faktor usia  dan tingkat pendidikan berkontribusi pula terhadap cara pandang publik dalam membina keluarga yang lebih terencana. Dalam konteks ini, KB tak sekadar sebagai program pemerintah semata, tetapi lebih jauh sebagai pijakan pola pikir publik tentang keluarga. (Annur Raushania)

Sumber:
CNN, diakses Pada 28 Desember 2015
Pazli dan Purwasandi, 2013. Strategi China Menghadapi Kepentingan Amerika Serikat Terhadap China’s One Child Policy. Jurnal Transasional Vol 5, No. 1.
The GUARDIAN, diakses pada 28 Desember 2015






Tuesday, January 5, 2016

Tak Hanya Edelweis, Simbol Keabadian Juga Dimiliki Mugunghwa

Bunga mugunghwa/korean.co.id


Biosfer-Adalah mugunghwa, bunga yang memiliki nama lain rose of sharon. Bunga tersebut dapat mempertahankan mekarnya selama seratus hari meskipun warna akan pudar dalam sehari. Dalam keadaan potongan dan ditempatkan dalam vas-pun mekarnya mugunghwa tetap dapat dipertahankan. 

Sang mawar althea ini berasal dari Minor Asia yaitu India, Cina, Korea dan sekitarnya. Selain tidak mudah layu, mugunghwa juga memiliki karakteristik unik lainnya. Tampak luarnya begitu indah dan mempesona. Warnanya sederhana tetapi menawan, serta wangi yang tidak cukup kuat.

Bunga mugunghwa sedikit memiliki kemiripan dengan bunga matahari. Keduanya sama-sama dapat mengembang dan menyusut dalam sehari. Mugunghwa mengembang pada dini hari dan menyusut pada saat matahari terbenam. Fenomena ini akan berlangsung selama seratus hari. Pohon kecil biasanya mengembangkan sekitar dua puluh kuncup, sedangkan pohon besar dapat mengembangkan sampai lima puluh kuncup.

Dari kenampakan fisik, mugunghwa terlihat serupa dengan kembang sepatu. Itu bukanlah hal yang mengherankan, karena kedua bunga ini masih satu marga, yaitu Hibiscus. Selain karena mekarnya yang tahan lama, mugunghwa dapat dikatakan abadi juga karena ketahanannya terhadap polusi. Keabadian bunga nasional Korea ini dapat anda nikmati dengan optimum saat musim mekar, dari bulan Juli sampai Oktober.Oktavina Herdiani/Biosfer

Sumber: Tabloid Home edisi 278
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Iklan